Sabtu, 14 Desember 2013

The Way of Love Part. 1


Genre : Romantic, comedy, sads.
Character in a story
1. Suzy “Miss A.” as Kyun Choi Sang
2. Nichkhun “2PM.” as Park Hwa Hyun
3. Minjun “2PM.” as Lee Jae Je
4. Jr. “JJ Project.” as Choi Min Soo
5. Changmin “2AM.” as Park Ki Rae
6. Jinwoon “2AM.”as Kim Seok Hyun
7. Min “Miss A.” as Shin Ji Ahn
8. Ye Eun “ Wonder Girls.” as Lee In Eun
9. Jia “Miss A.” as Choi Yoo Ha
10. Junho “2PM.” as Lee Hye Jung
11. Hyelim “Wonder Girls.” as Kang YooRin

Other Cast: JB “JJ Project.”, Wooyoung, JYP, Taecyeon and other.

Author: Yola Larasati

Ini adalah FF ku yang pertama. Happy reading. :)
Warning!!! Typo(s) dimana mana :)
maaf kalo ceritanya gaje, gak ada feel-nya.
saya hanya makhluk tuhan yang tak luput dari kekurangan. cerita ini adalah miliku sepenuhnya imajinasiku.
jangan Copas tanpa izin!!


.::Part. 1::.

Kyun Sang memiliki sahabat yang begitu memahaminya dalam setiap keadaan mereka adalah Ji Ahn dan EunNi.
Walaupun karakter dari teman-temannya ini berbeda, Ji Ahn adalah pribadi yang acuh tak acuh dalam urusan orang lain tapi tetap sahabat yang berarti baginya,
dia itu dingin, tapi tempat curhat Kyun ada pada dirinya...
Berbeda dengan EunNi, Ji Ahn dan EunNi selalu saja bertengkar dengan hal yang sepele...
dalam segala hal, Kyun selalu tertawa jika melihat mereka bertengkar ini Lucu! Kalian berteman selalu saja seperti ini seperti tikus dan Kucing!!.
    “EunNi-Ahhh.... Apa kau tak bosan melihat foto itu?.” Ji Ahn mengomeli EunNi karena dia selalu melihat foto dirinya sewaktu kecil.
Di foto itu jelas sekali, Ji Ahn sangat Feminim dan terlihat begitu lucu, berbeda dengan dirinya sekarang yang begitu amat tomboy..
    “Annyii.... aku suka kau seperti ini, sekarang kau terlihat begitu liarrrr... seperti trio macan... hehehe”.Ejek EunNi.

    “Yaaa.... kau tak mau mengembalikannya ke tempat semula! Sini....”. Rebut Jiahn dengan melompat lompat kecil...
    “Coba Saja!!.”. Kata EunNi dengan mengangkat lebih tinggi foto yang di pegangnya... mereka selalu begitu..
Hari ini mereka berkumpul di rumah JiAhn, selalu ada topik pembicaraan atau sekedar berkumpul di rumah itu..
Kyun sedang membaca majalah yang ada di Laci JiAhn.. Konsentrasinya terganggu dengan mahluk dua yang sedari tadi begitu sibuk sendiri.
    “Yaa.... Jinjaa!! Kalian ini!.”. Mengambil foto yang di genggam EunNi..
    “Kyun-ahh,...”. kata EunNi sebari merangkul pundak Kyun dari belakang.
    “Apa kau tau foto itu sangat lucu, lihat lihat Jiahn memakai rok.”...  Kyun pun melihat foto itu dan tertawa kecil.
    “EunNi ahh.... apa kau tau?.”. tanya Kyun dengan melirik Jiahn yang sedang marah.
    “Mwo?.” Tanya EunNi pada Kyun..
    “Jiahn...”. Lanjut Kyun
    “Dia sekarang sudah punya pacar, apa kau tau itu?.” ..
    “Joengmal?.”. EunNi yang dari tadi memeluk Kyun langsung saja menuju ki Jiahn.
    “Mwo? Apa kau bilang? Nugu ya?.”. dengan menyipitkan matanya dan meminta penjelasan dari Jiahn.
    “Annyi...  Kyun-ahh jangan asal bicara!!”. Dengan nada bigung.
    “Jadi kau punya pacar atau tidak Jiahn?”. EunNi yang semakin penasaran karena sikap jiahn yang gugup.
    “Annyii.”. Langsung duduk di sebelah Kyun.
    “Yaaa... Kyun kau bohong!!.”. EunNi merasa di tipu oleh Kyun langsung merebut majalah yang dibaca Kyun.
    “Sudahlah, mana mungkin Jiahn Punya pacar dengan sikap dan tingkah lakunya seperti itu,
    bukankah kau yang bilang kalau dia begitu tomboy?.”. kata Kyun dan merebut kembali majalahnya.
    “Hemm benar juga....”. EunNi sekarang keluar dan mencari minuman di dapur Jiahn.
    “Ahh syukurlah.” dalam hati jiahn...
Jiahn sebenarnya sedang dekat dengan seseorang, dia sudah lama berteman dengan temannya itu,
dan kemarin tepatnya di Mall, Kyun memergoki Jiahn dan seorang laki-laki di mall itu, mereka sedang berada di sebuah toko gitar...
Kyun yang sedang bersama pacarnya, Jae Je hanya melihat mereka dari kejauhan,
dan alhasil Jiahn melihat mereka berdua dan langsung mengajak Laki-laki itu untuk keluar..
    “Siapa sebenarnya laki-laki itu?.” tanya Kyun yang tetap membaca majalah yang dipegangnya.
    “Ahh.... i...itu.. Chingu...” kata Jiahn terbata-bata..
    “Kau ini....” menaruh majalah di meja dan menatap Jiahn
    “Sampai kapan kau akan berbohong padaku?, apa kau akan seperti ini terus? Yaa Jiahn... kita teman kan?.”
    “Ne... Jinja..jinja .... dia temanku Kyun, tak lebih dari itu...” Jiahn coba menjelaskan.
    “ya sudahlah...” kata Kyun sembari mengambil tasnya yang tergeletak di kasur Jiahn dan hendak pergi.
    “Kyun-ahh... apa kau marah? Kau mau pergi?.” Menarik tangan Kyun.
    “Anyii.. “ melihat arlojinya
    “Aku harus menjemput adikku,SooIn. Dia sedang latihan basket sekarang, mungkin sudah selesai.”
    “Ohh... ya sudah hati-hati dijalan.” Jiahn lega mendengarnya dan melambaikan tangan.
Kyun yang akan membuka pintu kamar dikagetkan dengan hadirnya EunNi.
    “Yaa.. Kau mengagetkanku!!.” .
    “Mau kemana kau?.” tanya EunNi yang membuka pintu dengan membawa minumannya.
    “Aku akan ke sekolah SooIn, menjemputnya...” terang Kyun.
    “Oww... apa boleh aku ikut? Aku juga ada keperluan?.” EunNi menaruh minumannya di meja Jiahn
    “Yaaa... kau sok sibuk EunNi, Bukankah kau tak ada kegiatan hari ini?.” Bentak Jiahn yang tak ingin ditinggal oleh teman-temannya
    “Kau disini saja!!.”Pinta Jiahn pada EunNi.
    “Wahhh.... kau ini Jiahn.. aku harus ke supermarket, kalau kau mau ikut ayoo kita pergi bersama, kajja?.”. Ajak EunNi yang melihat Jiahn begitu sedih.
    “Anyii kalian pergilah berdua... aku akan disii saja, menunggu ibu dan appaaa ku....” Kata Jiahn dengan nada melasnya.
Akhirnya merekapun pergi meninggalkan Jiahn sendiri dirumahya. Jaihn merebahkan tubuhnya di kasur, tak lama handphone nya pun berbunyi.
**********************************************************************************************************************************
    Laut biru.. begitulah kau..
    Menatap kian lelah,.
    Menaruh hati untuk setiap pencinta..

    “Akhh... aku sedang tak ingin menulis lirik hari ini..!!.” Gerutu seseorang di dalam ruangan tempat kerjanya, dan membuang kertas yang ditulisnya tadi.
    “Sudahlah hyung, jangan memaksakan diri!! Kau masih mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan lirikmu itu. Kau terlalu serius!!.” Terang HyeJu pada hyung satu-satunya ini dan mencoba mendekatinya.
    “Hyung, bagaimana kalau kita keluar sebentar. Kau harus rilex sedikit.. lihatlah kertas-kertas ini, hyung... hmm bagaimana kalau kita ke caffe?.” HyeJu mengambil satu persatu kertas yang dibuang Hyung nya itu.
    “HyeJu-ahh... aku sedang tak berselera makan hari ini.. kau pergilah sendiri atau ajaklah yang lain, jangan aku.. Aku akan tetap disini.” pinta Jaeje yang tetap bergelut dengan kertas dan pensil di meja kerjanya.
    “Hyung lihatlah kertas-kertasmu ini.. bahkan sekarang kau bukan seorang komposer, hyung.. kau seorang puitis.. Lirik mu ini bukan untuk dinyanyikan.. ini Puisi hyung!!.” Mendekatkan kertas pada hyungnya
    dan membuat Jaeje geram akan tingkah adiknya yang tak juga pergi dari hadapannya itu.
    “Kyaa.... ankhaaaa!.” Bentak Jaeje membuat kaget adiknya ini. Jelas saja mendengar bentakan hyung nya, HyeJu langsung pergi.
    “Sugar cube.” Ejek HyeJu sebelum menutup pintu tempat ruang kerja Hyung nya itu.
    “Ahh.. kemana aku akan pergi.. Hyung ini benar-benar!.” Gerutu HyeJu keluar dari ruangan Jaeje.
HyeJu yang telah berjalan keluar kantornya terus saja menggerutu tanpa memerhatikan jalan di depannya.
    “Hei.... apa kau tak punya mata?.” Bentak HyeJu setelah bertabrakan dengan seseorang. Padahal jelas sekali HyeJu lah yang salah..
    “Maaf, lain kali saya akan hati-hati... maaf...” Terdengar suara Yeoja dari hadapannya yang ditabraknya.
Saat HyeJu mengangkat kepala dan melihat yeoja dihadapannya ini, seketika juga HyeJu merasakan perasaan yang berbeda saat menatap wajah yeoja ini,
ya sepertinya dia menyukai wanita ini pada pandangan pertama.
    “Anyii... Aku yang salah, aku yang tak memerhatikan jalan di depanku, miannhada....” Elaknya sebari menatap mata yeoja yang berkacamata itu.
Yeoja yang merasa risih dengan tatapan HyeJu mencoba membenarkan kacamata yang sebenarnya sudah pas dipakainya.
    “Anyeong asseo.... Kang YooRin imnida.. aku mau bertanya sesuatu padamu?.” sapa wanita itu memperkenalkan diri
karena dia tau namja yang didepannya ini merupakan adik dari pemilik perusahaan “Lee Sing Co..”.
    “Anda Lee Hye Jung kan? Adik dari Direktur Lee Jae Je..kajji? Apa aku dapat bertemu dengannya?.”.
    “Ne.... tepat sekali. Ada keperluan apa kamu mau bertemu dengan hyung saya?.” HyeJu menyambut jabat tangan dari YooRin.
    “Aku mendapatkan pekerjaan disini, di bagian Sekretaris. Aku mendapat kabar kemarin.”. Jawab YooRin
    “Hei... kenapa kau baru datang sekarang, hyung ku sangat membutuhkanmu sekarang. Dia tak dapat mengerjakan semua pekerjaannya sendiri”. Ucap HyeJu yang ternyata tak menyangka bahwa yeoja ini sekretaris baru hyung nya.
Dia pun memarihinya karena keterlambatannya dia masuk kerja di hari pertama nya.
    “Mian.. aku kemarin .....”YooRin hendak menjelaskan alasannya tapi HyeJu langsung memegang tangan YooRin dan membawanya ke ruangan hyung nya.
    “Kau jelaskan saja alasannya didepan direktur Jaeje! Matilah kau hari ini juga! Hyung ku begitu tegas pada pegawainya! Kau harus tau itu!.” HyeJu yang memegang tangan YooRin begitu erat sambil berjalan,
 tapi hal  itu langsung Dilepaskan begitu saja oleh YooRin, karena mendengar ucapan HyeJu.
    “Ne... apa kau serius? Aku bisa dipecat hari ini juga jika apa yang kau katakan itu benar, ahh jinja padahal tak mudah untuk mendapatkan pekerjaan saat ini!.”Gerutu YooRin yang khawatir.
    “Yaa... kenapa kau begitu menanggapi perkataanku. Disini Ruang Direktur. Aku akan memberitahu hyung ku dulu kau tunggu disini.” HyeJu tersenyum pada YooRin. Tapi YooRin tak membalas senyum HyeJu, dia mulai gelisah.
    “Yaaa..  kau per..gii...sekarang...” YooRin begitu takut.
 HyeJu memasuki ruang direktur yang tak lain adalah hyungnya sendiri.
YooRin menunggu dengan gelisah, akankah dia ditolak kembali dari pekerjaannya, ini adalah kesempatan terakhirnya.
    “Aku harus mempertahankan pekerjan ini.” YooRin menyemangati dirinya sendiri
    “Ayo YooRin kau tak perlu gugup, katakan saja yang sejujurnya.. ahhhh apa aku bisa??.”. YooRin benar-benar gelisah, bagaimana tidak?,
    sudah sepuluh perusahaan menolaknya.  Dia membutuhkan pekerjaan ini, sangat sangat membutuhkannya!.
    Untuk keluarganya.. eommanya yang sedang mempertaruhkan hidup.
Sudah berpuluh-puluh kali ia mondar-mandir di depan ruangan direktur.
    “Yaa.. mana orang itu tak muncul juga!.” YooRin mulai bosan menunggu ingin sekali dia langsung masuk kedalam ruangan direktur.
Dan benar saja dia membuka pintu nya, tapi bukan untuk memasuki ruangan itu tapi dia hanya mengintip, dia melihat pembicaraan antara dua orang di ruangan itu.
    “Sepertinya Direktur benar-benar akan memecatku langsung.”. Bisik nya ketika melihat wajah direktur yang begitu kusut dan terlihat lelah dan ingin marah.. “Ya Tuhan, bagaimana ini?.” YooRin menutup pelan pintu itu, sebelum pintu menutup rapat tiba-tiba ada yang menarik pintu dari dalam ruangan itu.
     “Kau mengagetkanku!!.”Seru YooRin, ternyata orang yang menarik pintu adalah HyeJu, orang yang ditemuinya tadi.
    “Yaaa... kau mengintip dan mendengarkan pembicaraan antara kami berdua?.” HyeJu menyipitkan mata nya dan mendekatkan wajahnya ke wajah YooRin.
Langsung saja YooRin menghindar.
    “Anyii aku tak mendengarkan pembicaraan kalian!.” Elak YooRin yang gugup dan salah tingkah.
    “Kau dikurangi 10 poin di tempatmu bekerja sekarang!, cepat temui direktur jika kau tak mau dipecat hari ini juga. Dan ingat satu hal.....”HyeJu menepuk pundak YooRin dan mendekatkan wajahnya pada YooRin lagi..
Seakan penasaraan YooRin pun bertanya “Mwo?.” jawab YooRin yang kali ini tak menghindari apa yang dilakukan HyeJu padanya.
HyeJu makin mendekatkan Wajahnya ke arah YooRin dan Berkata
    “Kau Harus mentraktir ku, OK?.” Senyum HyeJu kali ini membuat YooRin semakin bingung.
Kenapa dia harus mentraktirnya?, apa aku benar-benar di terima di perusahaan ini?, belum sempat YooRin bertanya,
HyeJu mendorong YooRin hingga YooRin hampir terjatuh, dia sekarang memasuki Ruanga Direktur.
HyeJu yang hendak menutup pintu memberi semangat pada YooRin dengan menggenggamkan tangannya dan mengangkat tangannya dengan senyuman mautya.
Persis saat orang memberi semangat kepada temannya. YooRin yang bingung hanya mengangguk pelan melihat HyeJu seperti itu..
**********************************************************************************************************************************
    “Oemmnii... apa noona belum pulang? Kenapa dia tak menjemputku di sekolah tadi?.” Teriak SooIn yang membuat bibinya berlari-lari kecil.
    “Oo... Bukankah dia seharusnya menjemputmu?.” Oemmni SooIn yang balik nanya kepadanya membuat SooIn sedikit kesal.
    “Aku tidak akan bertanya padamu bibi, psshh....” Melepaskan sepatunya dan tak mendengarkan pertanyaan bibi nya lagi.
SooIn masuk kamar dan mencari handphone nya yang ia tinggalkan di kasurnya.
    “Yaa.. ini dia.. akhirnya ketemu juga!!.” SooIn menemukan handphone nya di antara selimutnya.
    “Bibi ini benar-benar, apa dia tak membereskan kamarku.. ini berantakan sekali!!.” gerutunya dan mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur.
    “Kyaaa...... Noona kemana sajaaa....!!!!!!! Kenapa Kau tak menjemputku. Apa Kau Lupa hari ini aku ada latihan Basket! Kau tahu...(bla bla bla)...” SooIn menggerutu pada seseorang di ujug telepon sana, yang tak lain adalah kakaknya sendiri.
    “Apa kau sudah selesai bicara SooIn?.”  Suara Kyun dan membuat SooIn menghentikan ocehannya.
    “Aku belum selesai... aku kesal padamu.. kau selalu pelupa.. kau....”Belum sempat SooIn melanjutkan lagi ocehannya itu tiba-tiba noona nya berteriak begitu keras... membuat SooIn menjauhi telepon yang berada tepat di telinganya itu.
    “Kyyaaaaa...... Aku ingat, Aku tidak lupa Donsaeng Bodoh!!! Disini Begitu macet!! Aku terjebak macet selama tiga jam! apa kau tau itu!! Jadi jangan kau mengoceh dan memarahiku!! Aku ini noona mu.”. Teriak Kyun yang membuat adiknya mati kutu.
    “Noona-ahh miann... aku tak bermaksud memarahimu...hanya saja...” ucap SooIn dengan nada lembut dan bersalah pada kakaknya.
    “Sudahlah... apa kau sudah dirumah?.” tanya Kyun, yang mengatur nafasnya, tak ingin memarahi adiknya lagi.
    “Aku baru saja sampai.. apa kau tidak akan makan malam dirumah noona?.” SooIn tau betul sebentar lagi waktunya makan malam.
    “Liat saja nanti. Kalau, ku tiba sebelum jam makan, kau dan bibi tunggulah aku.. Tapi jika lebih dari 15menit ku tak juga tiba, kalian makanlah dulu, mungkin aku akan malam bersama oppa Jaeje di luar, Apa kau mengerti ? aku tutup teleponnya sekarang!...”
    tut...tut...
    “Hah dasar kau noona tak tau sopan santun..chh.” berbicara pada telepon yang digenggamnya dan sedikit kesal karena dia selalu kalah dengan kakaknya.
    “Apa? 15menit... kau tidak datang lebih dari 10 detik saja aku dan bibi akan makan malam tanpamu noona!.” Gerutunya didalam kamar dan menuju kamar mandi dengan membuka bajunya dan hendak mandi.
    “SooIn... apa noona mu akan pulang sebelum jam makan malam?.” tanya bibi diluar kamar SooIn. “tidak Bibi.” teriak SooIn dari kamar mandinya.
    “Oow ya sudah....” Bibi nya pun kembali kedapur dan kembali disibukkan dengan masakan yang ada di dapurnya.
Selagi bibi SooIn memasak, bel pintu berbunyi... kali ini aktifitas memasak bibinya terganggu lagi. Dia langsung saja menuju ke pintu. “Aishh... siapa? Apa itu kau, Kyun?.. kenapa tak kau buka sendiri saja... kau tau kan bibi mu ini .....” Perkiraan bibi kali ini salah, bukan Kyun yang datang melainkan Jaeje, pacar Kyun.
    “Anyeong Asseo Bibi.....” Jaeje tersenyum dan membungkukan badannya di hadapan bibi Kyun.
    “Jaeje-ahh... Ku kira kau  Kyun,Jaeje ahh... ayo silahkan masuk...” Sambut bibi dan mempersilahkan Jaeje masuk..
Jaeje melepaskan sepatunya, “bibi apa Kyun belum pulang?.” Tanya Kyun yang  mengikuti bibi Kyun dari belakang.
    “Belum Jaeje, tadi SooIn bilang dia tidak akan ikut malam bersama kami.” Bibi menengok kebelakang dan kembali jalan ke dapur.
Jaeje yang mengerti dan mengangguk-angguk kecil..
    “Apa kau belum selesai mempersiapkan makan malam mu bibi? Bolehkah aku membantumu?.” tawar Jaeje.
    “Benarkah? Aku rasa tidak perlu Jaeje, ini akan selesai... sebentar lagi...” Elak bibi yang merasa tak enak pada Jaeje.
    “Ayolah bibi.....”Rengek Jaeje...
    “Ne,...” senyum bibi ini mengakhiri rengekan Jaeje.
Jaeje dan Bibi Yoo begitu sibuk dengan aktifitas mereka. Semua sudah selesai, Jaeje menyiapkan makanan di meja dan Bibi Yoo membersihkan dapurnya.
Ketika semua sudah siap tiba-tiba SooIn datang dengan handuk dikepalanya hendak ke dapur mengambil minuman di kulkas.
    “Hyung-ahh kapan kau tiba? Buaknkah kau dan noona akan makan malam diluar? Kenapa kau masih disini?.” SooIn menuangkan air ke gelas dan meminumnya.
    “hemm noona mu hari ini tak peduli padaku.. apa kau tau noona mu sekarang dimana?.”.
    “eumm... noona sedang perjalanan pulang, dia terjebak macet hyung!.” Jelas SooIn dan mulai duduk bersiap untuk makan.
    “SooIn-ahh mari kita tunggu noona mu dulu... kita makan bersama.” Bibi menaruh kembali centong nasi yang hendak di gunakan SooIn untuk mengambil nasi.
    “Baikklahh....” menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Sekarang handuk SooIn ada dipundaknya..
    “hyung, coba saja telpon noona, aku terlalu lapar kalau harus menunggunya lama-lama.” melihat ke Jaeje yang sedang sibuk dengan handphone nya sepertinya sedang mengirim pesan pada seseorang.
    “Sedang ku coba...”Jelas Jaeje tetap sibuk dengan handphone yang digenggamnya, kali ini dia mengangkat telepon...
    “yeboseo.....” Kata Jaeje memulai percakapan di telepon. “Apa kau masih dijalan? Aku sekarang berada dirumahmu.. ayo kita makan bersama.” lanjut Jaeje,
sepertinya dia menelpon Kyun.
    “Ok.. Arraso.. kami akan menunggumu..” Kemudian Jaeje menutup telepon dan tersenyum pada bibi dan SooIn yang sedari tadi melihatnya.
    “Dia akan tiba dirumah.... tunggulah sebentar....” Terang Jaeje, yang mengatakan bahwa Kyun sebentar lagi sampai, sekitar 5 menitan lagi..
    Jaeje pun mulai membuka piring yang sedari tadi tertelungkup.
    “Baiklahh.....” Jawab Bibi dan SooIn bersamaan..
Tak lama ada suara orang yang membuka pintu, mereka tau benar kalau itu Kyun..
Kyun langsung duduk dan makan malampun dimulai.. Kyun begitu lahap memakan makanan yang dimasak bibi nya, tak seperti biasa..
Mungkin karena dia terlalu penat dengan kemacetan di perjalanan tadi. Kyun dan yang lain begitu berselera makan.
Setelah semua selesai Jaeje berbincang-bincang sebentar dengan tunangannya itu dan kemudian pamit pada bibi dan SooIn karena waktu sudah larut malam, ini tidak baik untuknya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sedangkan di luar rumah Kyun.
    “Apa Kau tau Namja yang baru saja keluar itu?.” Tanya seorang namja pada temannya yang sedang berada di dalam mobil.
Ternyata tak jauh dari rumah Kyun ada mobil yang terpakir. Dua orang namja ini sedari tadi mengikuti Kyun.
Dan sekarang mereka melihat seorang namja keluar dari rumah Kyun, ya.. jelas Jaeje lah yang keluar dari rumah Kyun dan mulai masuk ke mobilnya.
    “Aku tidak tau pasti, tapi sepertinya aku mengenalinya....” Namja berkacamata ini menyipitkan matanya untuk mendapatkan wajah yang mungkin dikenalinya itu.
     “Kyaa.. apa kau serius hyung?.” menyikut temannya.
    “Ayolah kita pulang... aku lelah. Aku harus bertemu temanku besok. Bukankah ini sudah malam...”Jawab namja berkacamata ini mengalihkan pembicaraan temannya.
“Arraso...” Namja ini mencibir temannya dan mulai menyalakan mobil. Kemudian dua namja ini meninggalkan rumah Kyun.
**********************************************************************************************************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Bashing!