Sabtu, 14 Desember 2013

The Way of Love Part. 2


Genre : Romantic, comedy, sads.
Character in a story
1.    Suzy “Miss A.” as Kyun Choi Sang
2.    Nichkhun “2PM.” as Park Hwa Hyun
3.    Minjun “2PM.” as Lee Jae Je
4.    Jr. “JJ Project.” as Choi Min Soo / SooIn
5.    Changmin “2AM.” as Park Ki Rae
6.    Jinwoon “2AM.”as Kim Seok Hyun / Han Seok Hyun
7.    Min “Miss A.” as Shin Ji Ahn
8.    Ye Eun “ Wonder Girls.” as Lee In Eun
9.    Jia “Miss A.” as Choi Yoo Ha
10.    Junho “2PM.” as Lee Hye Jung
11.    hyeLim “Wonder Girls.” as Kang YooRin

Other Cast: JB “JJ Project.”, Wooyoung, JYP, Taecyeon and other.

Author: Yola Larasati

Ini adalah FF ku yang pertama. Happy reading. :)
Warning!!! Typo(s) dimana mana :)
maaf kalo ceritanya gaje, gak ada feel-nya.
saya hanya makhluk tuhan yang tak luput dari kekurangan.
cerita ini adalah miliku sepenuhnya imajinasiku.
jangan Copas tanpa izin!!

saya menerima kritik dan saran dari chingudeul dengan senang hati. :D


..:::Part 1:::..


..::: Part 2:::..

Suara klakson mobil di pagi hari itu benar-benar membuat seorang pengendara mobil ini kesal.
Di dalam mobil dia sedang menunggu seseorang.
Sekarang seseorang itu tak kunjung juga keluar.
Berkali-kali dia membunyikan klakson mobilnya itu.
Sementara orang yang sedang ditunggu nya sedari tadi sedang sibuk dengan style nya.
    “Tunggu sebentar....” Teriak Jiahn didalam kamar.
Jiahn memang keterlaluan, apa suaranya tadi tidak akan terdengar oleh pengendara mobil yang sekarang berada di depan rumahnya itu.
    “Ahh... aku sungguh kacau... apa ini cocok untukku.” Jiahn bercermin dan melihat penampilanya di cermin.
Ini adalah pertama kalinya dia benar-benar memikir keras tentang penampilannya, setelah kemarin  dia ditelepon oleh seorang namja.
Awalnya Jiahn senang tapi sekarang dia benar-benar tak tahu harus bagaimana.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*flashback on
    “Yeboseo....”Suara namja ditelepon itu memulai pembicaran..
    ”Jiahn-ah... apa kau tidak ada acara besok?.”..

    “Ne... ahh tidakkkk.. aku.... bisa!!.” Jawab Jiahn terbata-bata.
    “Gwencana?? Jiahn-ahh... kenapa kau begitu aneh?.”.. namja itu memulai percakapannya lagi,
ia bilang bahwa jika Jiahn tidak ada acara di hari esok ia ingin mengajaknya pergi, lagi dan lagi.
Saat itu juga hati Jiahn begitu gembira, jantungnya berdegup cepat dan tak tentu arah, fikirannya pun melayang entah kemana.
Jiahn baru merasakan perasaan ini untuk pertama kalinya.
Namja ini memang sering mengajak jiahn pergi,
entah itu hanya sekedar bertemu ataupun jalan-jalan disuatu tempat bahkan mereka sering berpetualang berdua.
Tapi untuk kali ini, mulai saat ini hatinya perasaannya begitu aneh,
perasaan ini muncul semenjak seminggu yang lalu, saat mereka pergi bersama disuatu tempat,
tempat yang indah tempat yang romantis tempat yang tak kan terlupakan oleh Jiahn.
Disana begitu tenang pada saat malam hari, mereka berdua berlari kecil dan memulai percakapannya,
mulanya hal ini biasa namja itu terus bercerita sedangkan Jiahn hanya mendengarkan dan sesekali menatapnya
tapi kemudian Jiahn menatap namja itu dengan tatapan yang tak seperti biasanya.
Entah apa yang dipikirkan oleh Jiahn saat menatap mata Namja ini,
Jiahn tiba-tiba berhenti dia menggeleng-gelengkan kepala dengan berkata dalam hati
    “Andwee... kenapa aku ini.. Kim Seok..kau begitu berbeda.. aku melihat mu, kita memang selalu pergi bersama, matamu membuatku... ahhhh...”
Jiahn memegang kepalanya dan membuat namja yang sedari tadi ikut berhenti serta melihat tingkah aneh chingu yeoja yang satu ini.
    “Jiahn-ahh kenapa tiba-tiba berhenti? Apa kau tidak suka dengan ocehanku selama kita disini?.”
namja yang ternyata bernama Kim Seok membuyarkan lamunan Jiahn dengan melambai-lambaikan tangan dihadapan wajah Jiahn.
    “ahhh....”Jiahn menatap mata Kim Seok lagi dan mendapatkan perasaan itu lagi..
    “auwhh... kenapa tiba-tiba jadi dingin seperti ini... apa kau tak merasakannya Kim Seok-ahh?.”.
Jiahn menundukan kepalanya dan melanjutkan perjalananya dengan memegang tangannya sendiri yang sebenarnya tidak terlalu dingin disana.
    “Tunggu...” Kim Seok memegang tangan Jiahn.
    “Pakai ini..kau akan merasa baikan dan tak dingin lagi.” ia memakaikan jaket yang sedari tadi ia pakai pada jiahn.  
Sekarang mereka saling menatap ya saling menatap mata mereka bertemu disuatu titik,
entah apa yang mereka rasakan berdua, tapi tiba-tiba Kim Seok membuyarkan semuanya itu,
mencoba memulai lagi percakapannya.
    “euhem... heummm... ini mungkin terlalu besar. Apa kau akan nyaman memakainya??.” Kim Seok melepasakan tangan yang berada di pundak Jiahn.
Mereka berdua jadi salah tingkah,
Jiahn hanya memalingkan wajah dengan menunduk dan Kim Seok menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tak gatal.
    “ahh... ne, gumawo Kim Seok ahh.” ucap Jiahn sembari melanjutkan perjalanan mereka.
    “Kyaa... seharusnya kau membawa jaket.. bukankah sudah ku beritahu, kita akan pergi di malam hari.. ini pasti dingin.. bodohnya kau.!!.”
Kim Seok mulai mencairkan suasana kembali, ia memukul kecil kepala Jiahn dan tersenyum.
    “Kyaa.. appaeun!!.” Rengek Jiahn.
Setelah kejadian itu, mereka berdua sedikit canggung saat saling menatap mata.
Sepertinya kedua pasangan ini mulai merasakan bunga-bunga cinta yang akan bersemi diantara mereka berdua.
Ahh lagi lagi Jiahn melamun.
    “Jiahn apa kau masih disana?.” Tanya Kimseok yang sedari tadi ngoceh ditelepon, dan Jiahn malah melamun.
    “aa..aah kimseok ahh kemana kita akan pergi?.” Jiahn tersadar dari lamunannya.
    “Kejutan.. kekeke. Kau akan melihatnya besok. Siap-siap saja Ok, besok jam 10 Pagi aku akan menjemput mu...”
gelak tawa Kim Seok membuat hati jiahn menjadi tak karuan kejutan apa yang akan diberikan kimseok padanya...
*flashback off
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    “yaaa.. Jiahn ahhh... apa yang kau lakukan di kamar? Kimseok sudah mengunggumu dari tadi. Kau tidak pergi?.”
Tanya ibu Jiahn yang sudah tak tahan dengan suara klakson mobil dari Kimseok.
    “Aneh. Kenapa dia tak masuk kerumah dan menunggumu di dalam?.” lanjut ibu yang berbicara di depan pintu kamar jiahn.
    “oemma....”sembari membuka pintu kamar
    “Aku akan keluar, kimseok dan aku sangat terburu-buru sekarang, lain kali kimseok akan bertamu ke rumah ini.” senyum jiahn melebar
tapi tidak ditanggapi oleh oemma nya
    “Psshhh... aigoo..kau bohong.. kau sudah berpuluh-puluh menit di kamar dan kau bilang sekarang tergesa-gesa.. dasar anak muda!!.”
menjitak kecil kepala jiahn
    “oemma...”rengek Jiahn.
    “Aku pergi dulu!.” seraya pamit dan keluar rumah.
Jiahn melambaikan tangan pada Kimseok tapi Kimseok melihat Jiahn dengan tatapan dinginnya..
Jiahn pun tersenyum kecil dan menghampiri Kimseok.
    “Wae?? Kimseok-ahhh mianhyeo... kenapa kau menatapku seperti itu?.” Jiahn menundukan kepalanya tepat di hadapan Kimseok dengan tawa kecilnya.
    “Kau masih tanya kenapa? Cepat masuk!! Kau membuatku lama menunggu ahhh jinja!!....” Kimseok menahan marahnya dan menutup kaca mobil.
    “Kyaa...pshh.”Jiahn berteriak ketika Kimseok menutup kaca mobil secara tiba-tiba.
Jiahn pun masuk ke mobil Kimseok dan mereka berdua pun meninggalkan rumah Jiahn.
*********************************************************************************
Pagi sekali HyeJu begitu semangat, dia ingin lebih awal tiba dikantor dari pada hyung-nya.
Hal ini jelas membuat geli Jaeje akan tingkahnya kali ini, sama sekali bukan kebiasaan HyeJu.
Dia adalah tipe orang pemalas yang akan berangkat ke kantor semaunya dia.
    “Ada apa denganmu?.” Jaeje memulai percakapan.
    “Apa hari ini akan ada pertemuan besar hingga kau sudah rapi seperti ini? Apa presiden korea selatan akan menemuimu?
    Ada angin apa sebenarnya? Apa musim dingin akan cepat berlalu?.” Jaeje terus mengoceh mengejek adiknya, HyeJu tak memperdulikannya.
Dia tetap melanjutkan sarapannya dengan lahap.
    “Diamlah hyung... cepat makan bukankah kau harus kekantor hari ini? Aku akan ikut bersamamu, kita kekantor bersama.”
HyeJu menyeruput minuman yang sudah tersaji di meja makan.
    “aihhh... aigooo... adikku benar-benar rajin sekarang... sungguh aku akan mendapatkan keuntungan besar dalam perusahaan ku kali ini kekeke.”
Ejek Jaeje yang sedari tadi berada disamping HyeJu dan asik mengejeknya dari pada memulai sarapannya.
    “hemm.. duduklah hyung!.” HyeJu mulai kesal dengan perlakuan hyungnya ini.
 HyeJu pun berdiri dari tempat duduk nya dan menyeret hyungnya dengan paksa untuk ikut duduk dan memulai makan untuk sarapan.
Jaeje yang sedang memegang segelas coffee ditangannya jelas kaget dan hampir saja coffee yang dipegangnya tumpah,
Untung saja dengan cepat Jaeje menahannya.
    “Kyaaa....” teriak Jaeje
    “Aku akan duduk... kembalilah ketempatmu!.” Akhirnya Jaeje duduk dan mulai sarapan.
    “Hyung....” HyeJu menatap kakaknya
    “Hmmm.....” Jaeje tetap melanjutkan makannya tanpa memperhatikan adiknya.
    “Bagaimana kemarin?.” lanjut HyeJu.
    “Kemarin? mwo ya?.” tetap sibuk dengan makanannya.
    “hemmm... tentang sekretaris barumu itu.” HyeJu telah selesai sarapan dan dia hanya duduk di meja makan memperhatikan hyungnya.
Mendengar perkataan Adiknya, Jaeje sejenak menghentikan makannya dan mengambil gelas yang berisi susu dan meminumnya.
Belum sempat Jaeje bicara, handphone Jaeje berdering.
Jaeje pun melirik handphone nya, saat akan mengambilnya tiba-tiba saja tangan HyeJu yang lebih cekatan mengambil handphone Jaeje.
    “Jawab dulu pertanyaan ku tadi hyung? Aku akan memberikan ini padamu,
     karena ku tahu kalau Kyun oenni pagi-pagi begini sudah meneleponmu pasti kalian berdua akan pergi kekantor bersama, ya kan?.”
HyeJu sekarang berhasil menggenggam hp hyungnya itu.
    “Baikklah... berikan itu padaku. Aku akan bilang ku tak bisa pergi bersamanya hari ini.. sini!.” rebut Jaeje dari tangan HyeJu.
    “Wae?bukankah kalian selalu bersama meskipun tempat kalian bekerja berbeda tempat?.” tingkah bodoh HyeJu membuat Jaeje kesal
    “Bukankah kau yang bilang, kau ingin pergi bersamaku kekantor untuk hari ini? Ahhh.... dasar donsaeng bodoh....”
Jaeje kemudian menjawab telepon dari Kyun dan mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menjeput dan mengantarkannya ke tempat kerjanya,
Jaeje menyarankan Kyun untuk pergi bersama adiknya.
Jaeje pun telah rampung menelpon.sedangkan HyeJu hanya tersenyum lebar.
    “Kyaa.... apa kau menerima perempuan itu?.” HyeJu melanjutkan lagi pertanyaan yang sebelumnya tertunda.
    “he'emm.” jawab Jaeje singkat dan hendak pergi dari meja makan.
    “Jinjayo?.” tegas HyeJu untuk memastikan perkataan kakaknya.
    “he'emm.. aku menerimanya.”
selangkah Jaeje meninggalkan meja makan kemudian berbalik lagi dan melihat tingka adiknya yang terlihat bahagia.
    “yaa... apa kau mengenal perempuan itu, HyeJu?.” tanya Jaeje penasaran.
    “Sepertinya....” jawab HyeJu sedikit ragu.
    “bukan mengenalnya tapi rasanya kita pernah bertemu sebelumnya.” Lanjut HyeJu.
    “Terserah kau saja.. aku akan siap-siap. Kau tunggulah sebentar.” Jaeje pun pergi menuju kamarnya.
    “hemm... cepatlah hyung....”balas HyeJu.
    “ahh... kau benar-benar harus mentraktirku... Kang YooRin!.” HyeJu berbicara dan senyum-senyum sendiri dengan senyum evilnya.
---
    Selang beberapa menit Jaeje keluar dari kamar, terlihat oleh HyeJu.
Hyungnya itu seperti sedang menerima telepon dari seseorang.
Jaeje tetap melanjutkan pembincangannya dengan orang yang menelponnya dengan memberi isyarat pada HyeJu untuk berangkat
dan Jaeje memberikan kunci mobil pada HyeJu,
itu berarti HyeJu lah yang harus menyetir selama Jaeje sedang menerima telepon.
Terdengar di telepon itu dia sedang berbicara dengan seorang namja.
    “Kau akan kekantorku hyung? Sungguh menyenangkan!.” Jaeje yang mulai memasuki mobil diikuti dengan HyeJu.
    “bukankah kita sudah lama tak bertemu Jaeje? Tunggulah akuu.” suara namja yang menelpon Jaeje itu
terdengar jelas oleh HyeJu saat akan menyalakan mesin mobil kakaknya.
    “Nee...Baikkalah hyung....” Jaeje mengakhiri percakapan diteleponnya.
Dan mereka pun berangkat menuju kekantor.
    “Ahhh.... kenapa harus aku yang menyetir, hyung?.” HyeJu yang merasa kesal dengan kakaknya
    “Berhentilah memanggilku ‘hyung’ saat dikantor nanti, kau harus profesional HyeJu...” jelas Jaeje yang menyimpang dari pertanyaan yang diajukan HyeJu.
    “Ahhhh jinjaaa... aku mengerti direktur!!.”. Mobil pun melesat begitu cepat, karena tidak begitu macet hari ini.
*********************************************************************************
    Sedangkan di lain tempat, orang yang menelpon Jaeje sedang memandang langit pagi hari di seoul.
Dia begitu merindukan kota ini, sudah 2 tahun dia sibuk dengan urusannya di Jerman dan
sekarang urusan itu sudah terselesaikan dia kembali lagi ke korea melanjutkan kembali aktifitasnya di kota ini.
Park Ki Rae adalah sahabat Jaeje dari SMA, dia adalah sunbae Jaeje yang begitu dekat.
Dulu mereka pernah duet semasa SMA dan itu benar - benar menyenangkan mereka mendapatkan beberapa penghargaan di setiap perlombaan,
mereka  selalu menghabiskan waktu bersama, setelah lulus mereka berpisah,
Jaeje melanjutkan ke sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi hingga pasca sarjana,
    Dia tipe orang yang begitu tenang dan setiap saat akan menulis lirik saat dia muncul lirik yang pas dalam fikiran dan hatinya,
maka dari itu dari dulu sampai sekarang pensil dan kertas selalu berada di dalam tas nya,
meskipun dia memiliki alat elektronik seperti hp dll, dia tetap merasa kalau pensil dan kertas adalah hal yang begitu cocok untuk menulis lirik.
    Lain Jaeje, Lain pula Park Ki Rae setelah lulus dia tetap melanjutkan profesinya sebagai seorang penyanyi, dia lebih giat melatih olah vokalnya.
Hingga saat ini hubungan mereka berdua tetap dekat, selalu ada komunikasi diantara mereka berdua.
Hari ini Park Ki berencana akan menemui Jaeje di tempat kerja temannya itu.
    “Sudah lama sekali ku tak menemuinya.” Park Ki memandang langit dengan sesekali menyeruput kopi yang dipegangnya sedari tadi.
    “ahhh.... sungguh menyebalkan... apartemen ini... ahhh jinjaa!!.” Gerutu seseorang keluar dari kamar mandi.
    “Apa lagi yang kau permasalahkan Hyun? Ahh... jinjaa... mengganggu saja.” Sahut Park Ki yang merasa terganggu dengan teriakan keponakannya ini.
    “ahh... hyung kau sudah bangun? Ku dengar tadi kau sedang berbicara dengan seseorang.”
Park hyun yang baru saja keluar dari kamar mandi meletakan handuk yang telah basah di tempat gantungan di dekat kamar mandi dan menghampiri kakak keponakannya itu.
    “Aku menelpon temanku dan kita akan bertemu siang nanti.” meletakkan kopi dimeja dekat jendela dan duduk dikursi.  
    “Apa aku boleh ikut hyung?.” mengambil kopi kakaknya dan menyeruputnya,
 Park Ki hanya memandangnya dengan sinis dan hyun hanya tersenyum.
    “Terserah kau saja.” jawab Park Ki sembari memalingkan wajahnya kejendela dengan tatapan kosong.
    “Baiklah... aku ikut dan setelah itu kita kembali lagi ketempat yang semalam kita intai... aku ingin tau siapa lelaki itu dan apa hub.....” .
    “Tidak, aku tidak mau kau saja sendirian.... kurang kerjaan saja....”.
Membalikkan wajah dan memandang hyun dengan wajah yang menyeramkan dan itu membuat kaget dirinya.
    “ahh.... wajahmu itu hyung...” mengelus dada
    “Yasudah.... tapi aku pinjam mobil mu, hyung...yaaa?.”.
Park Ki meninggalkan keponakannya dan hanya berkata
    “Oo.” tanda menyetujui perkataan adik keponakannya itu.
**********************************************************************************
    Di dalam mobil tidak seperti biasa begitu sunyi sepi tak ada pembicaraan.
Sepertinya dua orang ini begitu canggung untuk memulai percakapan mereka berdua.
Kim Seok yang sedari tadi menyetir hanya mendehem saja dan sesekali melirik yeoja yang berada di sebelah kanannya.
Yup.. Jiahn penampilannya saat ini membuat kimseok terkejut dan sedikit geli dengan kostumnya.
Jiahn yang sedikit risih dengan pakaiannya itu sesekali menutupi paha kakinya dengan syal nya dan merasa menyesal dengan kostum yang dikenakannya.
    “Kau cantik hari ini...” Kim Seok berkata lirih dan memulai pembicaraan dengan ragu.
    “aa.. apa kau bilang.” Jiahn yang seolah-olah tak mendengar dan hampir tak terdengar dengan apa yang diucapkan Kim Seok yang begitu lirih.
    “hemm... anuu... kau aneh!!.” Jelas Kim Seok yang mulai bingung dan berbeda dengan apa yang diucapkanya di awal tadi.
    “huftt... ya memang, aku sendiri juga merasa ini begitu tidak cocok.” Jain yang melirik pakainya sendiri tanpa melirik ke arah Kim Seok.
    “Kalau tidak cocok kenapa kau pakai? ?? kenapa harus berpakaian rapih seperti itu... seperti bukan dirimu saja” Teriak Kim Seok di dalam mobil,
yang mengetahui pakaian yang sering jiahn pakai, tapi kali ini perkataan kimseok membuat hati jiahn sakit mendengar ucapan dari namja ini.
    “Aku seorang perempuan... dan  akan tetap seperti biasanya... hanya saja.” Jiahn memelankan nada bicaranya
    “ini untuk hari ini bersamamu...” ucap jiahn menundukan kepala tak berani menatap Kim Seok.
    “kekeeke.... untuk bersama ku? Apa kau menyukai ku?.” sahut Kim Seok
    “omo omo... sejak kapan kau mempunyai rasa percaya diri begitu tinggi seperti ini hah Kim Seok?.” menjitak kecil kepala Kim Seok
    “appaeun....jiahn.. aku selalu percaya diri. Aku tampan. Bukankah itu kenyataan jiahn?.”
Kim Seok tertawa kecil dan hal itu membuat seluruh matanya tertutup dan itu membuat hati jiahn berdebar.
    “Ahh... kau ini. O ya... sebenarnya kita akan kemana? Aku belum pernah ke arah jalan ini. Jangan-Jangan kau akan menculikku?" ucap jiahn.
     “Bodoh.... bukankah aku sudah mengatakan sebelumnya... ini kejutan untukmu.”.
    “oke...”. jiahn mengangguk-angguk kecil diiringi dengan tangan Kim Seok yang tiba-tiba mengusap kecil kepala jiahn dan berkata
    “Anak pintar... anak penurut...hem lucunya....”. senyum Kim Seok membuat jiahn mati kutu dibuatnya dan perasaan itu muncul lagi.
Saat jiahn akan melepaskan tangan kimseok tiba-tiba hp jiahn berbunyi, saat jiahn menekan tombol hijau suara teriakan yang melingking pun terdengar
    “kyaaaa..... jiahnnnnnnnnnnn..... kemana kau pergiiii??????.” suara EunNi membuat telinga jiahn jadi tuli sementara, kekeke...
saking kerasnya jiahn menjauhkan hp nya dan menyikut Kim Seok, Kim Seok pun berteriak,
    “Jiahnnn.... apa kau sedang bersama laki-laki???? APA KAU SEDANG BERKENCAN?
     JADI APA YANG DI KATAKAN KYUN ITU BENARRRR HAH??? JAWAB JIAHN APA KAU MENDENGARKU?????JIAHN-AHHH??? JIAHNN......”.
    “Berisik oenni...aku sedang ada reunian dengan teman-temanku di busan... aku sedang di bis sekarang! Suaramu membuat penumpang laki-laki disampingku bangun....”
mendengar perkataan itu Kim Seok hanya melotot i jiahn, dan jiahn hanya tersenyum...
    “oenni aku akan menelpon mu sesampaiku di busan... oke.” jiahn pun menutup telepon dan menghela nafas lega sembari menatap Kim Seok.
Kim Seok begitu dingin dan tak melirik jiahn.
    “Gwencana Kim Seok-ahh??.” Jiahn memegang pundak Kim Seok.
    “Aku tidak apa-apa.... apa ini terlihat seperti bus jiahn? Apa aku ini supirmu?.” tatapan Kim Seok yang dingin dengan pandangan lurus kedepan fokus menyetir.
    “ahh... apa kau kesal padaku.”jiahn merasa bersalah atas ucapannya tadi pada saat telepon dengan temannya.
    “Hanya saja ... apa kau tidak pernah cerita ke teman-teman mu tentang pertemanan kita pada teman-temanmu itu.
     Sama seperti waktu itu ke mall, kau malah mengajakku pergi dari temapat itu saat kau melihat ada temanmu disana.  
     Apa kau malu mempunyai teman sepertikuu jiahn.”.. kim seok terdiam sejenak dan
    “anyii.. bukan seperti itu kimseok-ahh...... kau temanku yang berarti sama seperti oenni EunNi dan Kyun yang waktu itu kita temui di mall...
     hanya saja aku baru pertama memiliki teman laki-laki yang begitu sangat dekat seprerti ini, kau lah orangnya Kim Seok-ah.” menghela nafas.
    “Kalau saja mereka tau.. aku akan menjadi bahan tertawaan mereka, karena kau akan dianggap menjadi kekasihku.
     Karena sebelumnya aku belum pernah memiliki teman laki-laki seperti mu yang selalu ada setiap waktu menemaniku.
     Maafkan aku Kim Seok.” ucap jiahn membuat sepi kembali suasana di dalam mobil.
    “Temanmu tidak akan memperlakukanmu seperti itu jiahn-ahh... kau saja yang begitu takut...
     katakanlah pada mereka kita hanya berteman...mungkin saja...” kata-kata Kim Seok yang menggantung membuat jiahn bertanya
    “Apa yang kau maksud dengan ‘mungkin saja’?apa?.” jiahn sekarang melirik namja yang tepat berada disebelahnya.
    “hemmm... anu.... mungkin mereka tidak akan mengejekmu seperti yang kau takutkan.”
senyum paksa Kim Seok mengakhiri pembicaraan dan mereka sekarang berhenti di traffic light.
Mereka berdua terdiam paku, jiahn tetap memikirkan arti kata ‘mungkin’ yang di ucapkan Kim Seok,
sedangkan Kim Seok yang seolah-olah fokus akan jalan yang ada didepannya
tapi fikirannya tertuju pada perkataan jiahn yang mengatakan ‘kekasihnya’ akankah ini akan terjadi?.
Lampupun berganti hijau dan mobil Kim Seok melaju cepat.
*********************************************************************************
    Di kantor Jaeje mulai berkutat dengan tugasnya di ruangannya,
 sesekali ada seorang sekretaris baru yang membantunya,
ini sungguh menyenangkan melihat ekspresi wajah Jaeje begitu tenang,
tidak seperti hari-hari lalu yang begitu kusut dan terlipat-lipat seperti kertas yang telah dibuang ke tempat sampah.
Berkat sekretaris barunya tugasnya terbantu.

Saat jam istrahat tiba Jaeje pun mengakhiri tugas-tugasnya
    “Terima Kasih untuk hari ini, kau sangat membantuku sekretaris Kang!.”Senyum Jaeje mengembang dan itu berarti dia puas akan kerja sekretaris barunya ini.
    “Ne... mohon bantuannya juga direktur... aku akan lebih giat bekerja!.” Seru YooRin dengan membenarkan kacamata dan membungkung pada Presdirnya.
    “Baiklah... istirahatlah sejenak... aku akan pergi setelah jam istirahat kau kerjakan saja tugasmu..oke.”
Jaeje memperlakukan sekretarisnya sesantai mungkin dan agar mereka lebih akrab dalam mengerjakan segala tugas bersama.
    “oke.” YooRin tersenyum dan sesekali membenarkan berkas-berkas laporan yang ia bawa.
Sesaat Jaeje dan YooRin akan keluar ruangan tiba-tiba HyeJu masuk dan memberikan senyum mautnya.
Membuat kedua orang didepannya memasang wajah kaget dan penuh tanya.
    “Apa maksudmu?.”Jaeje menjauhkan wajah HyeJu dengan tangan kirinya.
    “Bukankah kau mengajakku makan siang hari ini?.” HyeJu yang di alihkan wajahnya oleh Jaeje, kembali menatap kedepan dan menatap Jaeje.
    “Kapan aku bicara seperti itu?.”mencibir HyeJu.
    “Aku tak bicara padamu.... aku bicara padamu YooRin.” seketika juga HyeJu memalingkan wajah pada YooRin dan mencibir balik kakaknya.
YooRin yang sedari tadi kaget akan kehadiran HyeJu yang secara tiba-tiba dan kemudian tertawa kecil dengan tingkah kakak-adik ini
kembali dikejutkan dengan mendekatnya wajah HyeJu ke wajah YooRin untuk kesekian kalinya.
HyeJu hanya tersenyum melihat ekspresi YooRin.
    “Kyaa....apa maksudmu....” YooRin mundur satu langkah dia tak berani memegang wajah HyeJu seperti yang dilakukan presdirnya.
    “aigoo... ayo kalian berdua keluar dari ruangan ku... dan bicarakan urusan kalian diluar...”
Jaeje menyeret keduanya keluar ruangannya dan membiarkannya bicara berdua, Jaeje pun berlalu.
    “ayo.....”HyeJu memegang tangan YooRin. Otomatis buku-buku YooRin yang sedari tadi dipegang oleh kedua tangannya jatuh begitu saja.
    “Ahhh... kau ceroboh sekali....”HyeJu melepaskan genggamannya dan membereskan kertas-kertas yang berserakan akibat ulahnya sendiri.
    “Selalu saja menyalahkanku....”YooRin mencoba bicara dan mengambil kertas-kertas juga.
    “mwo?.” ucap HyeJu.
    “Anyiii..aku tak bicara apa-apa.” elak YooRin sembari bangun dan mengambil lembaran kertas yang dipegang oleh HyeJu dan pergi begitu saja.
    “Heii... tunggu.. Kau seharusnya mentraktirku?.” HyeJu mengejar YooRin.
    “Kenapa aku?.”tetap berjalan dan fokus ke depan tanpa melirik namja disebelahnya.
    “Kau masih ingat kemarin, bukankah kau akan mentraktir ku jika kau benar-benar diterima!.”Jawab HyeJu yang terus berjalan mengikuti YooRin.
    “Itu ulah mu... aku tak berkata seperti itu...”.
    “Ayolah... sekali saja.. ya....ya.... please”.
    “andwe.”.
    “YooRin-ahh.” rengek HyeJu.
    “Baiklah.. tunggu sebentar aku akan meletakkan laporanku ini kemejaku dan kita pergi makan.”.
    “Yess....”HyeJu tersenyum lebar dan kegirangan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Jaeje yang meninggalkan HyeJu dan YooRin, berjalan menuju luar kantor.
Dia berhenti dahulu di bagian front office, Jaeje berbincang sebentar dengan para karyawannya.
Saat Jaeje sedang asyik berbincang dengan karyawannya, terdengar suara yang memanggilnya dan tak asing lagi di telinganya.
    “Jaeje-ahh... urie donsaeng!! ... sudah menjadi seorang owner perusahan ”.
    “Ahhh.... hyung... Park Ki Rae... sahabatku... Bukankah kau telah menjadi world the star??.”.
Kemudian mereka tertawa bersama dan berpelukan satu sama lain.
    “Aigoo... abs mu... Jaeje.” Ucap Park Ki yang merasakan perubahan abs Jaeje .
    “Kau juga hyung...aku sangat merindukanmu....”.
Keduanya lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum.
    “ahh... hyung mari kita bersenang-senang hari ini untuk merayakan kedatanganmu...” sebelum melanjutkan pembicaraan,
Jaeje melirik orang yang sedari tadi berada disebelah hyung nya ini, sembari menunjuk,
    “Siapa ini hyung?.”.
    “ah... maafkan aku Jaeje.. ini adik keponakanku...”.
    “Ne.. Park Hwa Hyun imnida. Adik keponakan dari Park Ki Rae.” Memberikan salam dan menjabat tangan Jaeje.
    “ahh... o.. Lee Jae je.” senyum dan menyambut jabatan tangan hyun.
Park Hwa Hyun sejenak mengerutkan dahinya, seperti pernah melihat namja dihadapannya ini tapi kemudian dia membalas senyum dari teman hyung-nya ini.
    “Dia yang akan mengurus segala keperluanku mulai saat ini.” Sahut Park Ki yang menjelaskan kenapa dia bersama adik keponakannya.
    “Ayo kita pergi Jaeje... Kemana kita akan pergi?.” Ucap Park Ki lagi dengan memberi jalan pada sahabatnya itu.
    “hmm... Hyun-ahh... Bukankah kau akan pergi?.”.  ucap park kie kemudian teringat dengan ucapan hyun saat pagihari tadi.
    “ahh...oo.. anyii aku pikir aku akan ikut kalian saja, lain hari saja aku mengikutinya.”
Hyun yang sedari tadi memikirkan sesuatu akhirnya memutuskan untuk tidak mengikuti yeoja yang semalam ia ikuti untuk hari ini,
dia ingin mengetahui siapa Jaeje, wajah nya seperti tak asing dia pernah melihatnya sebelum ini.  
    “aihhh... kau benar-benar plin plan hyun...”.
    “Itu bagus ayo kita pergi bersama.. bukankah lebih mengasikkan jika banyak teman hyung?.” Jaeje merangkul Park Ki dan hyun.
Mereka jalan bersama menuju luar kantor.
    “apa kau tau jaeje?  anak ini tadinya dia akan mengintai seorang yeoja.”. ucap park ki tiba-tiba.
     “Jinjayo.” Sahut Jaeje sembari melirik ke hyun.
    “oo... dia adalah teman dekatku.. aku ingin sekali bertemu dengannya...”.
    “yaa.. kau temui saja.. apa susahnya?.”.
    “Sulit bagiku hyung... apalagi setelah semalam aku lihat ada seorang namja yang keluar dari rumahnya saat aku mengikutinya sampai rumah. Ini akan sulit...”.
Sahut hyun sembari tersenyum lalu menundukan kepalanya dan melanjutkan perjalanannya.
*********************************************************************************
    Kim Seok dan Jiahn sekarang telah tiba di suatu tempat seperti hutan
rencananya mereka berdua akan menginap disini untuk beberapa hari tersedia juga penginapan disana.
Ada banyak hal yang harus mereka lakukan disana,
sebenarnya ini adalah tugas dari Kim Seok dia sedang meneliti sesuatu untuk tugas akhir kuliahnya.
Kim Seok sangat begitu mencintai hutan.
Dia sekarang dibantu oleh Jiahn untuk mengerjakan tugas skripsinya itu.
Jiahn segera keluar dari mobil dan menghirup dalam-dalam udara disana begitu sejuk asri dan indah.
 Itulah yang Jiahn katakan ketika tiba di tempat itu.
    “Yaaah... ini adalah salah satu kebanggan korea selatan.”
 Senyum Kim Seok mengembang dan melihat sekelilingnya yang penuh dengan tumbuhan hijau tak jauh dari sana ada peristirahatan dan disanalah mereka akan menginap.
    “ayo kita lihat-lihat sebentar Kim Seok-ahh....”.
    “Kajja...”.
Mereka berdua berjalan dan seskali bercanda.
Mereka melupakan kejadian selama di perjalanan tadi.
    “Apa disini terdapat banyak hewan Kim Seok –ahh... apa yang akan kau teliti untuk tugas akhir mu?.”
    “Hemm... pasti banyak.. aku ingin meneliti tentang burung. Disini pasti banyak burung yang indah. Bukan kah itu menarik Jiahn-ahh.”
    “hmm.. aku kira begitu.. aku akan membantumu.”.
    “Arra... gumawopta jiahn-ahh... bukankah ku mengajakmu kesini untuk hal ini.” Kimseok melirik jiahn yang sedang asyik melihat-lihat pemandangan disana.
    “aa... Kim Seok ahh... Lihat!! Apa kau tau jenis burung apa itu? Ahh cute.. kyeopta....”
Jiahn melirik ke pepohonan yang lebih pendek diantara pohon-pohon besar ada seekor burung yang hinggap disana,
perpaduan warna bulu burung itu membuat Jiahn kagum ketika melihatnya.
    “aa... itu namanya..... Burung kepodang nama latinya adalah oriolus Chinensis,
     itu adalah jenis burung berkicau dan mempunyai bulu yang indah.. kau dapat melihatnya sendiri kan jiahn?”
    “hemm... oo... begitu... apa kau juga akan memberikan burung untukku ?.”
    “Tidak... tidak akan... aku ingin burung itu bebas.. tapi....”
    “Tapi apa Kim Seok-ahh?.”
    “hem... aku akan memberikan burung untukmu jika aku lulus tahun ini kekeke.”
    “oke...aku akan menunggu.”
    “ya... hari mulai gelap.. sebaiknya kita pergi sekarang jiahn. Ayoo.”
    “he'em.”
Keduanya mulai meninggalkan hutan itu. Mereka kembali memasuki mobil dan menuju ketempat penginapan.
    “Mwo??? Penuh? Bukankah aku sudah memesan jauh-jauh hari.”
Kekagetan kimseok disebabkan kamar penginapan penuh. Dan hanya tersisa satu kamar.
    “Maafkan kami tuan... tapi semua kamar telah dipesan untuk para pengusaha yang akan mengadakan pertemuan disini.
     Maafkan kami. Tapi kami telah menyediakan satu kamar untuk anda.”
    “Apa kau tidak lihat... kami berdua.. laki-laki dan perempuan.. apa kalian sudah gila!!.” Kim Seok kesal tapi tetap mengontrol emosinya agar tak meledak-ledak.
    “Hanya untuk hari ini saja tuan. Kami sarankan untuk lusa nanti anda bisa menempati 2 kamar seperti yang anda pesan sebelumnya.”.
Para  pegawai disana sudah begitu cemas akan tingkah laku dari pelanggang yang satu ini. Akankah kimseok tetap memakai kamar itu??
*********************************************************************************

Ottoehke? penasaran kah akan kelanjutan part selanjutnya? ayow kasih saran nya chingudeul jangan hanya baca dan di skip gitu aja. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Bashing!